Senin, 28 November 2011

Rindu Tanpa Batas


Rindu Tanpa Batas
(for my beloved mom)

Satu hangat tak pernah pudar
Satu rasa tak pernah sirna
Satu semangat tak pernah surut
Satu kasih tiada putus
Satu wajah lekas tebayang
Satu raga tanpa lelah
Dan satu rinduku tanpa batas

Kisah dan rinduku
Tak pernah terlukis seketikapun
Doa dan rinduku
Takkan pernah berbatas dalam setiap detikku
Pun cintanya
Takkan mampu terukirkan dalam pandang
Takkan teraba dalam perjalanan panjang
Cintanya mengejawantah dalam setiap jisim
Menjelma dalam setiap musim
Mengalir dalam setiap aliran darah
Meredam dalam setiap kata berserah
Menggenang dalam setiap kepasrahan
Menetes dalam setiap genangan air mata rindu
Dalam setiap ridlo Sang Penguasa hati
Dalam setiap rahmat Sang Penggenggam jiwa
Dalam setiap kecupan kemurnian hati
Dalam setiap tangis kesejatian
Allohummaghfirliy Waliwaalidayya Warhamhumaa Kamaa Robbayaani Shoghiiro

-Cirebon 25 Juli 2010 , 23:47-
(aku suratkan dalam genangan air mata , dalam semangat yang membara menuju SUKSES)

Selasa, 15 November 2011

ലെലകി Dunia


KAU (LELAKI DUNIA)
Pelabuhan hati untukku duhai kau anak Adam
Kau kudamba layaknya hamba-hamba yang patuhi-Nya
Tunduk pada Singgasana Titah-Nya
Kudamba pula ketika ia laksana Rasul-Nya
Kerjakan dengan kebersihan hati sunah dan tauladan kekasih Allah
-Baginda Nabi Muhammad Sholallohu ‘alaihi wasallam-

Kau lelaki pendamping hidupku
Kudamba ketika sepertiga malam
Kau bangunkan tuk bersujud bersama
-Bermunajat-
Bersama merengkuh Ridlo Illahi

Kau kekasih belahan jiwaku
Masih aku damba jiwamu yang bertaqwa
Ketika panggilan Rabb berkumandang
Kau gugah dan ajakku tuk menghadap-Nya

Kau lelaki dambaan wanita
Ketika suaramu bersenandungkan ayat-Nya
Maka sejuklah qalbu pendengar
Bergetar jiwa penikmat alunan Syurgawi

Kau lelaki penuntun hati
Pedomanmu Al-Quran dan Hadits
Mengajak dan mengarahkan aku
Dan pula anak-anakku kelak menuju jalan-Nya
Jalan lurus bagi para muttaqien

Aku dambakan duhai kau kekasih-
Yang Alloh sayangi dengan kemurahan-NYA
Aku dambakan duhai kau akhy
Penyejuk qalbu dan pengarah jiwa
Aku dambakan duhai kau imamku-
Yang menjalankan kemudi bahtera hidup
Menuju keluarga Baroqah,
Sakinah mawaddah wa Rahmah

Rabb , Allohu Al-Waduud
Wahai Sang Pencinta dan Pemberi Cinta
Anugerahkan ku lelaki dunia berakhlaqul karimah
Karuniakanku kekasih hatiku pendamping bertaqwa
Dengan iman yang teguh dan kuat
Dengan kasih dan sayang tiada tara dalam memuliakan
-kaum hawa-

-dan cukupkan akan Rahmat-Mu Yaa Rabb Ya Rahman Ya Rahim-
Amien Ya Alloh Ya Robbal’alamien
-dan kaulah lelaki duniaku-
“AKU MENCINTAIMU KARNA KETAQWAANMU KEPADA RABBKU”

09/10-2010 - Cirebon (saat sepi menerjang dalam malam)

Sabtu, 15 Oktober 2011

Bulir Dari Angka-angka Mati


Bulir ini tertuang tak mampu tertahan
Termenung mengalir deras bersama sang waktu
Aku berfikir sejenak . . . .
Aku berbicara tanpa kata . . . .
Hanya bulir ini yang mewakili
Mengalir, mengalir dan mengalir
Mengukir kantung mata dengan gurat pedih
Sungguh sangat pedih . . . . .
Ketika di kata aku berucap “akan”,
Namun di hati aku bermakna “masih mencoba”.

Untuk apa mencoba !
Lantang jiwaku menyuarakan kepedihan
Namun dalam tempo yang bersamaan,
Ragaku bersama segenap pengindraanku bertolak-
Pada Sang Jiwa

Dan sungguh, . . . .
Sang Jiwa menangis tersedu karna malu
Sedang sang bulir ini setia menyuarakan-
Kepedihan Sang Jiwa
Ketika Sang Jiwa merasa di dustakan oleh-
Gerak tubuh dengan penuh keterlenaan,
Penuh mimpi dengan gejolak yang tak tentu,
Dan kinipun tinggal catatan “angka-angka mati”-
Yang menjadi saksi bisu
Maka kumohonkan
Ampuni Ketidak-berdayaan Hamba-Mu Yaa Rabb
Maafkan Sang Jiwa yang terlena

Sabtu, 01 Mei 2010

Berbicara Tentang Kematian (Detik Masa Yang Akan Berlalu Tanpa Akan Kembali)





Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rooji'un
"Kami datang dari Allah dan kepada Allah kami kembali"


“ALLOH Maha Pemberi, Yang menganugerahi setiap Jiwa Eksistensi Kehidupannya.”


Dalam iringan keranda
Aku merasa lemah dalam linangan dosa dan air mata
Suatu ketika jiwaku pun akan terpanggil sang Kholiq
(Yaa Alloh bi husnil khootimah-Yaa Dzal Jalaali wal ikrom amitna ‘ala dieniel islam)

Dalam iringan Jenazah
Aku terisak dalam tangis pilu
Suatu ketika jiwaku pun akan merasakan kematian
(Yaa Alloh bi husnil khootimah-Yaa Dzal Jalaali wal ikrom amitna ‘ala dieniel islam)

Dalam iringan penguburan
Aku marenung dalam diamku
Sudah siapkah ketika waktuku berakhir
Dan Suatu ketika detak nadiku pun akan berhenti
(Yaa Alloh bi husnil khootimah-Yaa Dzal Jalaali wal ikrom amitna ‘ala dieniel islam)

Dalam pembaringan akhir
Tafakurku akan tujuan akhirku
Dan suatu ketika pembaringan akhir akan menjemput
(Yaa Alloh bi husnil khootimah-Yaa Dzal Jalaali wal ikrom amitna ‘ala dieniel islam)

Tanah kering tutupi jasad yang tlah membujur kaku
Jasad tanpa daya , tanpa ruh . . . .
Hanya terbungkus kain kafan putih

Dalam pembaringan akhir itu
Aku tengadah dalam gundahku
Suatu ketika jasadku pun akan terbaring tak berdaya
(Yaa Alloh bi husnil khootimah-Yaa Dzal Jalaali wal ikrom amitna ‘ala dieniel islam)

Kemana arah tujuan . . . .
Kami datang dari Allah dan kepada Allah kami kembali.
Berangkat dari ketiadaan dan berakhir pada ketiadaan
Kematian menanti kita,…..
(Yaa Alloh bi husnil khootimah-Yaa Dzal Jalaali wal ikrom amitna ‘ala dieniel islam)

“Segala perkara datangnya dari Allah s.w.t atau Dia yang mengadakan ketentuan tanpa campurtangan sesiapa pun. Segala perkara kembali kepada-Nya kerana Dialah yang mempastikan hukum ketentuan-Nya terlaksana tanpa sesiapa pun mampu menyekat urusan-Nya.”

Hari esok, entah masih ada atau akan singkat,? Wallohu’alam (Hanya Alloh Yaa ‘Alim Yang Maha Mengetahui eksistensi setiap jiwa-jiwa makhluq-Nya).
Berangkat dari pertanyaan itu , serukan pada setiap jiwa bahwasannya kematian itu akan tiba tanpa dinyana, akan tiba tanpa kita ketahui kapan dan di mana?,Hanya Pemilik jiwa yang Maha Tahu tentang semua urusan ruhiyah.

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُم مِّن الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (QS Al-Israa’ 17 : 85)

لآاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ,لَهُالْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Tiada Tuhan selain Allah Maha Tunggal dan tiada sekutu bagi Nya, bagi Nya Kerajaan, bagi Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan mewafatkan dan Dia atas segala sesuatu berkuasa”

Jika aku tahu ketika kebersamaan itu adalah pertemuan terakhirku , maka aku mintakan maaf atas salah, dosa dan khilafku, pada beliau, namun sungguh tiada seorangpun tahu. Ketika ajal menjemputnya, aku merasakan kepiluan. Tak memandangnya terakhir kali.

Suatu ketika di lorong para pe-sakit (sakit lahir) , telaten beliau mencurahkan segenap waktu mengurusi , dan tak ada satu insan pun tahu jikalau beliau lah yang akan berangkat , akan di panggil Illahi Rabbi , menghadap Sang Pencipta lebih awal (kitapun akan menyusul beliau), bukan nya si sakit (Itu lah misteri kematian ). Takkan ada satu pun makhluq yang tahu di mana keberadaan malaikat maut berada. Maka perisapkanlah!! suatu ketika kereta kencana kan menjemput Jiwa manusia ,( Ruh ini Milik Sang Pemberi Ruh), suatu ketika kita akan berada pada iring-iringan itu, berada pada keranda itu, tanpa membawa harta benda apapun, hanya membawa amalan ketika hidup di dunia. (Ampuni , Maafkan Dosa kami Yaa Rabb sebelum di akhir masa,sebelum ajal menjemput-Yaa Alloh bi khusnil khootimah-Yaa Dzal Jalaali wal ikrom amitna ‘ala dieniel islam, amiin Ya Alloh Yaa Rabbal ‘Alamin.)

Kematian adalah Taqdir Mubrom yang telah Alloh Tetapkan tanpa bisa di tawar, tanpa bisa kita hindari. Tak ada satu pun makhluq yang mampu menghindar dari kematian.Siap tidak siap pasti akan kita alami.
(Yaa Alloh bi khusnil khootimah-Yaa Dzal Jalaali wal ikrom amitna ‘ala dieniel islam)

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS Al-Jumu’ah 62 : 8)

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al
Ghozali bertanya....

"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab : "orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya".
Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu BENAR.
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah MATI.

Janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati (Q.S. Ali Imran [3] : 185 )
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan".)
http://rubbertapperz.blogspot.com/2009/12/renungan-dan-nasihat-imam-al-ghazali.html

Alangkah baik dan bijaknya mengingat kematian untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita (Tafakur tentang kematian). Maka cahaya Rabb akan menyinari setiap relung jiwa yang gelap dan membersihkan setiap qolbu dari dosa dan perdaya dunia fana.amin

Dalam salah satu hadits nya, Nabi SAW telah menjelaskan pentingnya berfikir tentang kematian,
“Banyaklah mengingat kematian kerana ia membersihkan seseorang dari dunia dan membebaskannya dari dosa.”

Dan syukurilah anugerah Sang Kholiq yang telah member kita eksistensi kehidupan sang jiwa.yang telah menyempurnakan penciptaan makhluq-Nya, dengan meniupkan ruh ke dalam jasad.

ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِن رُّوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلاً مَّا تَشْكُرُونَ
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.”
( QS As Sajdah 32 : 9)



-HUSNUL KHOTIMAH-
terangkanlah.. terangkanlah..
jiwa yang berkabut langkah penuh dosa
bila masa tlah tiada
kereta kencana datang tiba-tiba

airmata dalam luka tak merubah ceritanya
hanya hening dan berjuta tanya
dalam resah dalam pasrah

terangkanlah.. terangkanlah..
hati yang mengeluh saat hilang arah
detik waktu yang memburu
detik yang tak pernah kembali padaMu

terangilah.. terangilah..
bimbing kami dalam langkah
ampunilah.. maafkanlah..
dosa hidup sebelum di akhir masa

ya Allah biha ya Allah biha
ya Allah bi husnul khotimah
ya Allah biha ya Allah biha
ya Allah bi husnul khotimah


-BILA WAKTU TLAH BERAKHIR-
bagaimana kau merasa bangga
akan dunia yang sementara
bagai manakah bila semua
hilang dan pergi meninggalkan diri mu

bagimanakah bila saat nya
waktu terhenti tak kau sadari
masikah ada jalan bagi mu untuk kembali
mengulang ke masa lalu

dunia....di penuhi dengan hiasan
semua..dan sgala yang ada
akan kembali pada nya
bila waktu tlah memanggil
teman sejati hanyalah amal
bila waktu tlah terhenti
teman sejati tinggalah sepi...

"MANUSIA di dunia ini ibarat musafir yang sedang dalam perjalanan lalu berehat di bawah sepohon pokok untuk melepaskan lelah dan berehat seketika sebelum meneruskan ke destinasi yang hendak dituju. " (http://radenbeletz.blogdetik.com/gambaran-alam-kubur/)

Selasa, 09 Februari 2010

Ampuni Yaa Rabb Jika air mata yang tercurah terbumbui kecemasan dunia


“Ampuni Yaa Rabb Jika air mata yang tercurah terbumbui kecemasan dunia, , ,
Ampuni ketidakberdayaan hamba Yaa Rabb,,
Ampuni jika cinta hakiki hamba ,, kelezatan akan ,mengingat-MU tercemari cinta akan makhluq-MU
Ampuni ketidakberdayaan hamba,,,”

“Seorang muslim selayaknya memahami, bahwa keindahan cinta yang paling hakiki adalah kita mencintai Allah SWT. Dan pondasi utama yang harus dibangun oleh seorang muslim untuk menggapai keindahan cinta tersebut adalah dengan mengenal Allah (ma'rifatullah)”.(KH.Abdullah Gymnastiar).

Terketuk jiwa ,,, tak selayaknya keindahan cinta hakiki ,,kelezatan mengingat keMahaan-MU terbumbui cinta dan kecemasan dunia,,, ampuni ketidakberdayaan hamba yang faqir ya Rabb,,

Nawaetu Taqorruba Ilallohi Ta’ala,,nawaetu tawakkaltu ‘alalloh,,
Hamba berserah,hamba adukan ,, curahkan semua kecemasan jiwa pada Empunya sang jiwa Wahai Yang Maha melenyapkan kecemasan.Karna hanya beradu pada-NYA maka hati akan tenang,,hanya dengan mengingat Alloh maka hati akan tentram,,

يَافَارِجَ الْهَمِّ يَاكَاشِفَ الْغَمِّ يَامَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرْ وَيَرْحَمُ
“Wahai Yang Maha Menyingkirkan dan menyelesaikan segala kesulitan dan kegundahan, Wahai Yang Maha Menghapuskan segala keluhan hati, Wahai Yang Mengampuni dan mengasihani hamba-hamba Nya”

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Who have believed and whose hearts have rest in the remembrance of Allah . Verily in the remembrance of Allah do hearts find rest!”
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”(QS. Ar-Ra’ad ;13 :28)

Imam Ali mengatakan “Mengingat Alloh SWT menjadikan hati jernih dan berkilau,membersihkan karat darinya,dan member kecemerlangan”

“Hati manusia merupakan hakikat dan ornament malakuti (metafisik), yang pada dasarnya cenderung kepada alam malakut dan Tuhan Yang Maha Suci. Apabila manusia cenderung pada selain Tuhan-bertentangan dengan sifat dasar dan fitrahnya,berarti dia telah menyimpang.Telinga hatinya menjadi tuli,dan kehilangan kemampuan mendengar hakikat mulia Tuhan.Dalam kondisi seperti ini , mengingat Alloh SWT mampu mengembalikan pendengaran hati pelakunya.Demikian pula dengan mata hati yang pantas menyaksikan cahaya Illahi,ketika manusia keluar dari alam cahaya kemudian terjebak dalam kegelapan , kebodohan dan dosa, maka dia akan kehilangan cahaya dan kecemerlangan mata hatinya.Cara mengobati penyakit ini adalah dengan mengingat Alloh SWT yang bakal mengembalikan cahaya penglihatan mata hati”. (Prof. M.T. Misbah Yazdi- Cinta Berdzikir hal 90-91)

Hakikat yang menjelaskan bahwa hati manusia memiliki mata dan pendengaran,termaktub dalam Al-Quran :
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
“maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (QS-Al-Hajj ; 22 : 46)

Dalam genangan air mata bermunajat pada Rabbku,, berpinta pada Kebesaran dan Keagungan-MU,memohon ampun atas kerapuhan iman,memohon ampun akan kehilafan
jiwa,,,berserah diri, dan memohon keteguhan Iman,..

لآاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ,لَهُالْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Tiada Tuhan selain Allah Maha Tunggal dan tiada sekutu bagi Nya, bagi Nya Kerajaan, bagi Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan mewafatkan dan Dia atas segala sesuatu berkuasa”

“Dengan menyebut nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,Segala puji Hanya bagi Alloh,Ya Allah ya Tuhan kami, kami memohon kepada-Mu (mohon diberi) iman yang langgeng, dan kami mohon kepada-Mu hati kami yang khusyuk, dan kami mohon kepada-Mu diberi-Nya ilmu yang bermanfaat, dan kami mohon ditetapkannya keyakinan yang benar, dan kami mohon (dapat melaksanakan) amal yang shaleh, dan kami mohon tetap dalam dalam agama Islam, dan kami mohon diberinya kebaikan yang melimpah-limpah, dan kami mohon memperoleh ampunan dan kesehatan, dan kami mohon kesehatan yang sempurna, dan kami mohon mensyukuri atas kesehatan kami, dan kami mohon kecukupan. Ya Allah, Ya Tuhan kami, terimalah shalat kami, puasa kami, rukuk kami, dan khusyuk kami dan pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama shalat ya Allah, ya Allah, ya Allah Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang.”
Berkata Sayyidina Jibril a.s.: “Wahai Nabi Muhammad, demi Allah yang membangkitkan engkau dengan kebenaran, tidaklah berdoa seseorang daripada umatmu dengan doa ini melainkan akan diampunkan dosa-dosanya walaupun ianya sebanyak buih lautan atau sebanyak bilangan tanah bumi, dan tidaklah seseorang umatmu yang menemui Allah dengan membawa doa ini dalam hatinya melainkan dia menjadi orang yang dirindui syurga dan 2 malaikat memohon keampunan baginya serta dibukakan baginya pintu-pintu syurga, seraya berserulah malaikat: “Wahai wali Allah, masuklah dari pintu mana pun yang engkau kehendaki.”
(Sumber do’a : http://salafytobat.wordpress.com/2008/09/17/doa-sholat-witir/)

"Yaa Alloh aku memohon kepada-MU,dari semua kelazatan selain mengingat-MU;dari semua kesenangan yg terasa selain berasal dari jalan kemesraan dan keramahan dengan-MU,dari semua kebahagiaan selain berasal dari jalan qurb(dekat) dengan-MU,dan dari segala perbuatan selain taat dan menghamba kepada-MU" *Imam Sajjad-Munajat adz-Dzakirin*

Di balik jiwa yang sesak,dalam tirai hati yang terhijab,Yaa Alloh bukakan hati insan yang meradang pada kecemasan – BUKA MATA , BUKA HATI-, . . Insya Alloh, Alloh akan meridloi gerak langkah hamba-NYA menuju cahaya-ILLAHI,.. AMIIN Yaa Rabb
(Kuserukan untuk jiwa hamba yang rapuh,jiwa yang sempat lengah,jiwa yang lemah)

Rabu, 28 Oktober 2009

Tuntunan Hati



Kemana aku harus bertanya, . . .
Pada siapa aku harus bertutur, . . .
Sedang kau telah mengisi dadaku dengan lenguh
Sedang kau telah membuat detak jantung smakin tiada beraturan
Berantakan bagai debu yang berserakan

Aku tiada bertuan,. .
Tapi aku BerTuhan ( Yaa Ahad)
Aku bukan hamba sahaya,. .
Tapi aku hamba Alloh,
Aku penghamba cinta, .
Dan tiada ingin larut dalam penghambaan cinta makhluq
Hanya inginkan penghambaan pada cinta Rabbku
Dan cinta Habiballoh, . . Baginda Rosululloh Sang Pemberi Syafaat
Allohumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad

Bila itu tutur dan lampah,. . .
Mengapa aku sampai pada puncak hati
Mengapa terkadang qolbu merangkak pada penghambaan cinta akan insan

Tuntun hati hamba – MU Ya Rabb ku
Tuntun Hati ku,. . . dalam lautan cinta-MU
Aku ingin mencinta dan di cinta karna-MU
Karna cinta-MU, . .
Adalah Ridlo –MU yang aku damba, Dan ku pinta . .

(Di kala ku temukan petunjuk dalam zahir dan ku yakini itu,kenapa tiba-tiba datang petunjuk lain secara bhatin?,mana jalan yang terbaik Yaa Rabb, mana jalan yang KAU Ridloi Yaa Rabb, mana jalan menuju bahagia hakiki Yaa Raab , petunjuk mana yang harus aku yakini Yaa Rabb , Yaa ZHAAHIR Wahai Yang Maha Nyata, Yaa Bhatiin Wahai Yang Maha Tersembunyi, Yaa 'ALIIM Wahai Yang Maha Mengetahui, Yaa Bashiir Wahai Yang Maha Melihat,beri petunjuk-MU atas kebenaran-kebenaran itu, tuntun hati hamba di jalan Ridlo-MU)

(Bila cinta hrz memilih,maka pilihkanlah untuk ku "anak adam" yg t'baik Ya Rabb,dan bila hrz melupakan,maka hapuslah memori itu dari fikirku,Yaa Rabb, Biar lepas beban di pundakku)

Sabtu, 24 Oktober 2009

HAKIKAT DALAM REBAHAN SANG JIWA

Kurebahkan sejenak raga yang lelah dan terasa kaku
Kurebahkan sejenak sang jiwa dalam hakiki
Kulukiskan sejenak satu senyum dalam Tanya
Kulukiskan sejenak sebait unsur cinta-MU
Masih Antara Agape,….cinta akan Rabbku
Dimensi dalam ma’rifatulloh (habluminalloh)
Dan Masih antara Philia,…cinta akan sahabat
Dimensi dalam habluminannas
Hingga satu cinta dalam arti sebuah senyum itu
Dimensi mahabbah yang teranugerahi sang PEMBERI CINTA

-dan benar-
Memang benar,………… senyum yg tersungging itu
Aku bahagia karnanya
-dan benar-
Aku teduh karnanya
-dan benar-
Aku terpaku karnanya
-dan benar-
Aku resah karna nya

Dalam rebahku
Ragaku, jiwaku dan inginku
Terseru alam ilusi –diam-
Dalam rebahku
Terpejamlah mata Zahirku
(Zhaahir dalam penerangan SANG MAHA NYATA-AZH-ZHAAHIRU)
Namun tiada terlelap wahai engkau mata bathinku
Tersembunyi dalam genggaman YANG MAHA TERSEMBUNYI
YAA ALLOHU, .. . YAA BAATHINU

-dan benar- aku hanya terperanjat
dalam rebahku, . . . .
-dan benar- dapat kulukiskan satu senyum dalam rebahnya jiwa
Senyum semanis air surgawi yang Rabbku janjikan –
Bagi para muttaqien-
-dan benar-
Dalam rebahku
Aku dapati cinta-MU dalam cinta ia
-dan benar-
Aku ter-suruh- akan titah-MU
Aku dapati tetesan embun KEMULIAAN-MU
Dalam mulianya budi makhluq-MU
Dan ku tertegun dalam setiap malamku, . . .

-MAKNA DALAM DIAMKU-