Sabtu, 01 Mei 2010

Berbicara Tentang Kematian (Detik Masa Yang Akan Berlalu Tanpa Akan Kembali)





Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rooji'un
"Kami datang dari Allah dan kepada Allah kami kembali"


“ALLOH Maha Pemberi, Yang menganugerahi setiap Jiwa Eksistensi Kehidupannya.”


Dalam iringan keranda
Aku merasa lemah dalam linangan dosa dan air mata
Suatu ketika jiwaku pun akan terpanggil sang Kholiq
(Yaa Alloh bi husnil khootimah-Yaa Dzal Jalaali wal ikrom amitna ‘ala dieniel islam)

Dalam iringan Jenazah
Aku terisak dalam tangis pilu
Suatu ketika jiwaku pun akan merasakan kematian
(Yaa Alloh bi husnil khootimah-Yaa Dzal Jalaali wal ikrom amitna ‘ala dieniel islam)

Dalam iringan penguburan
Aku marenung dalam diamku
Sudah siapkah ketika waktuku berakhir
Dan Suatu ketika detak nadiku pun akan berhenti
(Yaa Alloh bi husnil khootimah-Yaa Dzal Jalaali wal ikrom amitna ‘ala dieniel islam)

Dalam pembaringan akhir
Tafakurku akan tujuan akhirku
Dan suatu ketika pembaringan akhir akan menjemput
(Yaa Alloh bi husnil khootimah-Yaa Dzal Jalaali wal ikrom amitna ‘ala dieniel islam)

Tanah kering tutupi jasad yang tlah membujur kaku
Jasad tanpa daya , tanpa ruh . . . .
Hanya terbungkus kain kafan putih

Dalam pembaringan akhir itu
Aku tengadah dalam gundahku
Suatu ketika jasadku pun akan terbaring tak berdaya
(Yaa Alloh bi husnil khootimah-Yaa Dzal Jalaali wal ikrom amitna ‘ala dieniel islam)

Kemana arah tujuan . . . .
Kami datang dari Allah dan kepada Allah kami kembali.
Berangkat dari ketiadaan dan berakhir pada ketiadaan
Kematian menanti kita,…..
(Yaa Alloh bi husnil khootimah-Yaa Dzal Jalaali wal ikrom amitna ‘ala dieniel islam)

“Segala perkara datangnya dari Allah s.w.t atau Dia yang mengadakan ketentuan tanpa campurtangan sesiapa pun. Segala perkara kembali kepada-Nya kerana Dialah yang mempastikan hukum ketentuan-Nya terlaksana tanpa sesiapa pun mampu menyekat urusan-Nya.”

Hari esok, entah masih ada atau akan singkat,? Wallohu’alam (Hanya Alloh Yaa ‘Alim Yang Maha Mengetahui eksistensi setiap jiwa-jiwa makhluq-Nya).
Berangkat dari pertanyaan itu , serukan pada setiap jiwa bahwasannya kematian itu akan tiba tanpa dinyana, akan tiba tanpa kita ketahui kapan dan di mana?,Hanya Pemilik jiwa yang Maha Tahu tentang semua urusan ruhiyah.

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُم مِّن الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (QS Al-Israa’ 17 : 85)

لآاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ,لَهُالْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Tiada Tuhan selain Allah Maha Tunggal dan tiada sekutu bagi Nya, bagi Nya Kerajaan, bagi Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan mewafatkan dan Dia atas segala sesuatu berkuasa”

Jika aku tahu ketika kebersamaan itu adalah pertemuan terakhirku , maka aku mintakan maaf atas salah, dosa dan khilafku, pada beliau, namun sungguh tiada seorangpun tahu. Ketika ajal menjemputnya, aku merasakan kepiluan. Tak memandangnya terakhir kali.

Suatu ketika di lorong para pe-sakit (sakit lahir) , telaten beliau mencurahkan segenap waktu mengurusi , dan tak ada satu insan pun tahu jikalau beliau lah yang akan berangkat , akan di panggil Illahi Rabbi , menghadap Sang Pencipta lebih awal (kitapun akan menyusul beliau), bukan nya si sakit (Itu lah misteri kematian ). Takkan ada satu pun makhluq yang tahu di mana keberadaan malaikat maut berada. Maka perisapkanlah!! suatu ketika kereta kencana kan menjemput Jiwa manusia ,( Ruh ini Milik Sang Pemberi Ruh), suatu ketika kita akan berada pada iring-iringan itu, berada pada keranda itu, tanpa membawa harta benda apapun, hanya membawa amalan ketika hidup di dunia. (Ampuni , Maafkan Dosa kami Yaa Rabb sebelum di akhir masa,sebelum ajal menjemput-Yaa Alloh bi khusnil khootimah-Yaa Dzal Jalaali wal ikrom amitna ‘ala dieniel islam, amiin Ya Alloh Yaa Rabbal ‘Alamin.)

Kematian adalah Taqdir Mubrom yang telah Alloh Tetapkan tanpa bisa di tawar, tanpa bisa kita hindari. Tak ada satu pun makhluq yang mampu menghindar dari kematian.Siap tidak siap pasti akan kita alami.
(Yaa Alloh bi khusnil khootimah-Yaa Dzal Jalaali wal ikrom amitna ‘ala dieniel islam)

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS Al-Jumu’ah 62 : 8)

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al
Ghozali bertanya....

"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab : "orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya".
Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu BENAR.
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah MATI.

Janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati (Q.S. Ali Imran [3] : 185 )
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan".)
http://rubbertapperz.blogspot.com/2009/12/renungan-dan-nasihat-imam-al-ghazali.html

Alangkah baik dan bijaknya mengingat kematian untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita (Tafakur tentang kematian). Maka cahaya Rabb akan menyinari setiap relung jiwa yang gelap dan membersihkan setiap qolbu dari dosa dan perdaya dunia fana.amin

Dalam salah satu hadits nya, Nabi SAW telah menjelaskan pentingnya berfikir tentang kematian,
“Banyaklah mengingat kematian kerana ia membersihkan seseorang dari dunia dan membebaskannya dari dosa.”

Dan syukurilah anugerah Sang Kholiq yang telah member kita eksistensi kehidupan sang jiwa.yang telah menyempurnakan penciptaan makhluq-Nya, dengan meniupkan ruh ke dalam jasad.

ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِن رُّوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلاً مَّا تَشْكُرُونَ
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.”
( QS As Sajdah 32 : 9)



-HUSNUL KHOTIMAH-
terangkanlah.. terangkanlah..
jiwa yang berkabut langkah penuh dosa
bila masa tlah tiada
kereta kencana datang tiba-tiba

airmata dalam luka tak merubah ceritanya
hanya hening dan berjuta tanya
dalam resah dalam pasrah

terangkanlah.. terangkanlah..
hati yang mengeluh saat hilang arah
detik waktu yang memburu
detik yang tak pernah kembali padaMu

terangilah.. terangilah..
bimbing kami dalam langkah
ampunilah.. maafkanlah..
dosa hidup sebelum di akhir masa

ya Allah biha ya Allah biha
ya Allah bi husnul khotimah
ya Allah biha ya Allah biha
ya Allah bi husnul khotimah


-BILA WAKTU TLAH BERAKHIR-
bagaimana kau merasa bangga
akan dunia yang sementara
bagai manakah bila semua
hilang dan pergi meninggalkan diri mu

bagimanakah bila saat nya
waktu terhenti tak kau sadari
masikah ada jalan bagi mu untuk kembali
mengulang ke masa lalu

dunia....di penuhi dengan hiasan
semua..dan sgala yang ada
akan kembali pada nya
bila waktu tlah memanggil
teman sejati hanyalah amal
bila waktu tlah terhenti
teman sejati tinggalah sepi...

"MANUSIA di dunia ini ibarat musafir yang sedang dalam perjalanan lalu berehat di bawah sepohon pokok untuk melepaskan lelah dan berehat seketika sebelum meneruskan ke destinasi yang hendak dituju. " (http://radenbeletz.blogdetik.com/gambaran-alam-kubur/)